Rabu, 17 Mei 2017

Pendahuluan

Sesuatu yang paling konstan yang terjadi di dunia ini adalah perubahan. Akselerasi perubahan dalam teknologi, populasi, dan aktivitas ekonomi telah mengubah dunia tempat manusia hidup dan beraktivitas dari kondisi yang tadinya bersifat “alamiah” menjadi kondisi yang sifatnya lebih “modern”.

Beberapa dari perubahan tersebut ternyata menyenangkan, sedangkan beberapa yang lainnya malah telah mencemari planet bumi ini, memiskinkan spirit manusia, dan mengancam keberadaan manusia dan kehidupan lainnya di muka bumi ini. Semuanya itu telah menantang berbagai institusi, praktek, dan kepercayaan tradisional yang ada selama ini. Perubahan-perubahan yang selama ini diperjuangkan, ternyata mengandung konsekuensi-konsekuensi pada diri manusia itu sendiri, baik yang diinginkan maupun yang tidak diiinginkan.

Para ahli berpendapat bahwa perubahan radikal yang terjadi di dalam masyarakat yang diakibatkan oleh faktor-faktor di atas membutuhkan suatu cara pandang baru dalam berpikir dan bertindak. Banyak ahli kemudian menyarankan untuk menggunakan dan mengembangkan pendekatan sistem atau systems thinking (kemampuan untuk melihat dunia ini sebagai sebuah sistem yang kompleks untuk memahami bahwa “segala sesuatu saling terkait dengan yang lainnya”).

Jika seseorang mempunyai cara pandang yang holistik, maka dia diharapkan akan memandang dan bertindak pada sistem sebagai keseluruhan, mengidentifikasi titik-titik pengungkit terbesar (high leverage) dalam sistem, dan dapat menghidari resistensi kebijakan yang terjadi. Dengan demikian, bagi sebagian orang, pengembangan systems thinking ini merupakan suatu yang krusial untuk keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini.

Selanjutnya, tantangan yang ada di depan adalah bagaimana memindahkan dari generalisasi tentang akselerasi belajar dan systems thinking ke dalam perangkat dan proses yang membantu untuk memahami kompleksitas, merancang kebijakan-kebijakan operasional yang lebih baik, dan panduan perubahan dalam sistem dari organisasi yang paling kecil sampai pada planet bumi sebagai keseluruhan. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kompleksitas permasalahan, pendekatan systems thinking telah menawarkan sejumlah perangkat yang berdaya guna mulai dari grafik perilaku terhadap waktu, diagram simpal kausal, pola-pola dasar sistem (archetypes systems) sampai dengan model-model simulasi komputer yang lebih kompleks (sistem dinamis). Kesemuanya itu merupakan perangkat-perangkat yang berdaya guna untuk menjelaskan secara visual bagaimana sebuah sistem (organisasi) beroperasi dalam rangka untuk mengidentifikasi pengungkit-pengungkit terbesar  serta untuk mengubah struktur-struktur sistem yang telah terbentuk sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar