Kamis, 18 Mei 2017

Memahami Systems Thinking

Menurut Sudarsono (2003), minimal ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memahami systems thinking, yaitu: dengan memahaminya sebagai salah satu disiplin belajar, dan dengan memahaminya sebagai konsepsi, sosok pengetahuan dan alat berpikir. 

Cara memahami systems thinking sebagai disiplin belajar dapat dilakukan dengan mencoba untuk memahami konsep pembelajaran dan organisasi pembelajaran. Dalam konsep pembelajaran, terda-pat tiga proses pembelajaran yang harus dilakukan secara terus-menerus secara bersamaan, yaitu (Raka, 2000; Sudarsono, 2003): (1) proses untuk selalu mempelajari, memahami, menghayati dan melaksanakan paradigma baru (learning how to learn), (2) proses untuk selalu mengevaluasi, meng-endapkan dan meninggalkan paradigma yang ternyata sudah tidak sesuai dengan tantangan terkini (learning how to unlearn), dan (3)  proses untuk selalu menggali, menemukan, dan mendayagunakan kearifan lama yang ternyata memberikan kontribusi untuk pemecahan problem saat ini (learning how to relearn)

Ketiga proses tersebut seharusnya dilakukan tidak hanya oleh perseorangan secara sendiri-sendiri, akan tetapi juga harus dilakukan pada tingkat kelompok, tingkat organisasi, bahkan tingkat bangsa (negara). Untuk itu, bagi setiap individu, kelompok, organisasi maupun bangsa, yang melaksanakan proses pembelajaran seharusnya ditandai dengan pemahaman dan penerapan – apa yang disebut dengan – disiplin belajar

Dengan memahami, menguasai, dan menerapkan disiplin belajar memungkinkan seseorang, sekelompok orang, organisasi atau bangsa dapat melaksanakan ketiga proses pembelajaran tersebut (Sudarsono, 2003).  

Cara memahami systems thinking sebagai konsepsi, sosok pengetahuan dan alat berpikir diawali dengan melakukan pergeseran cara berpikir atau perubahan pola pikir. Untuk dapat melakukan hal tersebut tentu saja yang pertama kali dilakukan adalah harus belajar, seperti belajar untuk melihat hubungan sebab-akibat searah ke hubungan saling keterkaitan, belajar untuk melihat potret-potret sesaat ke adanya proses perubahan, dan lain-lainnya. Langkah selanjutnya adalah dengan memahami fenomena hubungan kausal yang menggambarkan realitas suatu sistem, konsep umpan balik yang menggambarkan interaksi dinamis antar variabel yang diamati, baik saling memperkuat atau menyeimbangkan. Selanjutnya konsep diagram simpal kausal digunakan sebagai perangkat yang dapat membantu melakukan strukturisasi dan konseptualisasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Sedangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku sistem, pemodelan yang dibantu dengan simulasi komputer, salah satunya adalah sistem dinamik, dapat digunakan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar