Kamis, 18 Mei 2017

Dimensi Systems Thinking

Systems thinking dapat dikatakan sebagai disiplin yang muncul untuk memahami situasi kompleksitas dan perubahan. Systems thinking memandang organisasi sebagai keseluruhan dan fokusnya pada kesaling-bergantungan dan keterkaitan antara berbagai departemen, fungsi, dan divisi dan bagaimana mereka berpengaruh pada masing-masing dan keseluruhan organisasi. Untuk dapat memahami apa itu systems thinking, Maani (Trilestari, 2008) membagi systems thinking tersebut ke dalam tiga dimensi, yaitu: (1) sebagai paradigma, (2) bahasa, dan (3) metodologi. 

Sebagai suatu paradigma, systems thinking merupakan suatu cara berpikir dan cara menjelaskan hubungan dinamik yang mempengaruhi perilaku sistem. Paling tidak menurut Richmond (1993) diperlukan tujuh keahlian cara berpikir untuk dapat memahaminya sebagai suatu paradigma, yaitu: (1) berpikir dinamik, (2) berpikir kausalitas, (3) berpikir generik, (4) berpikir struktural, (5) berpikir operasional, (6) berpikir kontinum, dan (7) berpikir ilmiah.

Sebagai sebuah bahasa, systems thinking dapat dianggap sebagai sebuah bahasa untuk mengkomunikasikan kompleksitas dan kesaling-bergantungan atau menyediakan suatu perangkat untuk memahami kompleksitas dan dinamika dalam pembuatan keputusan (Goldman, 1995).

Sebagai metodologi, systems thinkingberisi sekumpulan perangkat dan teknologi pemodelan dan pembelajaran. Perangkat-perangkat pemodelan ini dapat digunakan untuk memahami struktur suatu sistem, keterkaitan antar komponennya, dan bagaimana perubahan-perubahan dalam suatu area akan mempengaruhi keseluruhan sistem dan bagian-bagiannya selama berjalannya waktu. Dengan demikian, model-model ini dapat digunakan untuk mengukur dan memprediksikan perilaku sistem, demikian juga dengan memberikan fasilitas dan mempercepat pembelajaran kelompok.

Secara garis besar, perangkat systems thinking dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu (1) perangkat pemodelan kualitatif dan (2) perangkat pemodelan kuantitatif (Kondratenko, 2003; Schuster, 2003). Perangkat pemodelan kualitatif merupakan perangkat yang digunakan untuk melakukan strukturisasi dan mempelajari suatu sistem, termasuk didalamnya diagram simpal kausal, perangkat Soft Systems Methodology, dan Magnetic HexagonMeskipun masing-masing dari perangkat ini dirancang secara sendiri-sendiri, akan tetapi perangkat-perangkat tersebut dapat digunakan secara kombinasi untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam dalam perilaku dinamiknya.

1 komentar: